Senin, 02 Februari 2015

Makalah pentingnya budaya menulis bagi mahasiswa

PENTINGNYA BUDAYA MENULIS
BAGI MAHASISWA

MAKALAH
Makalah ini diajukan untuk memperoleh nilai  pada mata kuliah
Bahasa Indonesia Jurusan Tarbiyah Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam II Semester I

Oleh
RAHMI RUSNAF
NIM: 02143040


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE

2014

KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Puji syukur kepada Allah swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Nabi besar  Muhammad saw., para sahabat, serta keluarga dan pengikut-pengikutnya.
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan bimbingan dari Ibu Hj. Fatimah, S.S, M. Hum.. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada beliau.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik guna kesempurnaan penulis karya selanjutnya. Semoga keberadaan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Watampone,  15 Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                   ii
DAFTAR ISI                                                                                                  iii
BAB I PENDAHULUAN                                                                               1
A.    Latar Belakang Masalah                                                                                  1
B.     Rumusan Masalah                                                                                           1
C.     Tujuan Penulisan                                                                                             2
D.    Manfaat Penulisan                                                                                           2
BAB II PEMBAHASAN                                                                               3
A.    Penyebab Kurangnya Minat Menulis bagi Mahasiswa                                   3
B.     Pentingnya Budaya Menulis bagi Mahasiswa                                                 4
C.     Cara Melestarikan Budaya Menulis bagi Mahasiswa                                      6
BAB III PENUTUP                                                                                       10
A.    Simpulan                                                                                                         10
B.     Saran                                                                                                               10
DAFTAR PUSTAKA                                                                                   11


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan proses kreatif untuk menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis. Menulis mencakup seluruh kegiatan yang melibatkan pikiran, perasaan, khayalan, kemauan serta keyakinan. Dalam perkuliahan, bagi sebagian mahasiswa mengatakan bahwa menulis merupakan salah satu wahana untuk menyampaikan aspirasi.
Dewasa ini banyak mahasiswa yang berpendapat bahwa menulis adalah suatu hal yang sulit, menjengkelkan dan tidak penting. Kebudayaan menulis kini sudah diganti dengan kebudayaan menyalin (copy-paste) yang menyebabkan mahasiswa malas untuk menulis. Tidak ada lagi kesadaran untuk belajar menulis dan membuat analisis sendiri. Hal itulah yang menyebabkan mental menulis mahasiswa kini semakin rendah. Kebanyakan dari mahasiswa belum memahami pentingnya menulis bagi kehidupan mereka yang akan datang.
Sebagai mahasiswa salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana yaitu harus menulis karya tulis ilmiah berupa skripsi. Namun kewajiban itu sering dianggap sebagai tugas berat oleh mahasiswa karena kurangnya kemampuan dan kebiasaan dalam menyusun karya ilmiah. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan untuk mengetahui pentingnya budaya menulis sejak dini.


B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah:
1.    Apa penyebab kurangnya minat menulis bagi mahasiswa?
2.    Seberapa pentingkah budaya menulis bagi mahasiswa?
3.    Bagaimana cara melestarikan budaya menulis bagi mahasiswa?
C.      Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah:
1.    Untuk mengetahui penyebab kurangnya minat menulis bagi mahasiswa.
2.    Untuk mengetahui seberapa penting budaya menulis bagi mahasiswa.
3.    Untuk mengetahui cara melestarikan budaya menulis bagi mahasiswa.
D.      Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini adalah:
1.    Bagi mahasiswa dapat mengetahui pentingnya budaya menulis sehingga tidak kesulitan dalam menyusun tugas akhir dan mahasiswa juga dapat menambah wawasan, pengalaman serta bisa berbagi ilmu kepada orang lain.
2.    Bagi orangtua dapat membimbing anaknya sejak dini untuk menulis.
3.    Bagi tenaga pengajar dapat menjelaskan betapa pentingnya budaya menulis bagi mahasiswa.

 BAB II
PEMBAHASAN
A.      Penyebab kurangnya minat menulis bagi mahasiswa
Banyak faktor yang mempengaruhi kurangnya minat menulis mahasiswa terutama dalam menulis karya ilmiah. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya minat membaca mahasiswa. Membaca dan menulis tentu tidak dapat dipisahkan, karena membaca merupakan kegiatan untuk mencari referensi bagi kegiatan menulis. Jika kegiatan membaca tidak dilakukan, maka mahasiswa tidak akan berhasil dalam kegiatan menulis.
Kurangnya motivasi yang ada dalam diri mahasiswa juga merupakan penyebab kurangnya minat menulis mahasiswa. Hal tersebut juga menjadi hambatan bagi mahasiswa dalam menghasilkan karya tulis terutama karya tulis ilmiah. Mahasiswa tidak mempunyai keinginan kuat untuk mengembangkan sendiri bakat yang dimilikinya.[1]
Merasa kurang berbakat akan menjadi salah satu kendala bagi seseorang sehingga tidak menulis. Ketidakberdayaan seorang mahasiswa dalam menciptakan sebuah tulisan iliah tidak lepas dari bakat, pemikiran dan kemampuan yang dimilikinya. Aktivitas menulis menuntut adanya penggabungan antara bakat seseorang dengan kemampuan berbahasa yang dimilikinya.[2]
Penyebab lain dari kurangnya minat menulis mahasiswa dikarenakan kurangnya penghargaan dari pihak perguruan tinggi maupun pemerintah terhadap sebuah karya anak bangsa. Hal itu dapat dicontohkan oleh karya-karya B.J. habibie  yang lebih banyak di hargai di luar negeri dibandingkan di Indonesia. Oleh karena itu, banyak mahasiswa Indonesia yang berpikir bahwa menulis merupakan kegiatan membuang-buang waktu karena tidak adanya penghargaan dari pemerintah.[3]
B.       Pentingnya budaya menulis bagi Mahasiswa
Menulis sangat penting dilakukan oleh setiap orang. Setiap orang perlu menulis, karena  memori ingatan seseorang itu terbatas. Menulis dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti menulis surat, menulis karangan atau menulis karya tulis ilmiah.
Di dalam perkuliahan, seorang mahasiswa harus menghadapi yang namanya pembuatan makalah, artikel, proposal kegiatan, dan proposal penelitian. Mahasiswa juga dituntut untuk menghasilakan sebuah karya ilmiah sebelum mahasiswa tersebut meninggalkan kampus (menyelesaikan studinya) yaitu berupa skripsi. Dari penjelasan tersebut dapat kita pahami bahwa begitu pentingnya menulis bagi mahasiswa untuk menunjang studi kuliahnya.
Kegiatan menulis juga merupakan tradisi intelektual bagi mahasiswa. Karena dengan membiasakan diri untuk menulis akan sangat baik untuk melatih daya ingat. Menulis berfungsi untuk mengikat wawasan dan ilmu yang kita dapatkan agar tidak lepas begitu saja. Lebih sering kita menulis akan lebih banyak ilmu dan wawasan yang kita ingat.[4]
Adapun manfaat menulis bagi mahasiswa yaitu:
1.    Menambah Wawasan
Menulis akan membawa seseorang untuk memperluas cakrawala, mengenali diri, mendorong seseorang berpikir dan berbahasa secara benar. Tidak hanya itu, menulis karya ilmiah seperti buku, jurnal, artikel ilmiah sebagai suatu karya terpercaya karena melalui prosedur ilmiah akan memberikan manfaat langsung bagi pengembangan ilmu pengetahuan.[5]
2.    Melengkapi kewajiban
Sebagai seorang mahasiswa, tentu kita mendapatkan tugas dari pembimbing kita. Kebanyakan tugas yang diberikan membutuhkan kemampuan menulis, baik menulis dengan tangan maupun dengan komputer (mengetik). Sehingga apabila kita sudah terbiasa dengan aktivitas menulis, maka tugas yang diberikan akan mudah dikerjakan.
3.    Mengekspresikan isi Hati
Dengan menulis, kita dapat mendokumentasikan ide, pemikiran atau apa saja yang ada dalam pikiran kita. Menulis bisa menjadi media penyalur aspirasi atau luapan perasaan. Dengan begitu, orang lain bisa menjadi tahu perasaan kita.[6]
4.    Berbagi nformasi kepada pembaca
Salah satu manfaat menulis adalah berbagi informasi kepada semua yang membaca tulisan kita. Betapa bermanfaatnya tulisan kita apabila dapat memberi informasi kepada orang lain.
5.    Melatih kekritisan mahasiswa
Mahasiswa yang tidak ada waktu untuk turun ke jalan terhadap suatu hal yang menjadi permasalahan di masyarakat dapat menyalurkan pendapatnya melalui tulisan. Kita semua tahu bahwa mahasiswa disebut sebagai agent of change atau agen perubahan. Terkadang menulis dapat dijadikan sebagai sarana yang efektif untuk menciptakan perubahan di masyarakat guna menunjang peningkatan taraf kehidupan masyarakat secara luas.[7]
Maka dari itu sebagai mahasiswa, kita seharusnya membudayakan menulis agar dapat menjadi generasi yang membawa perubahan. Kita bisa memulai dari tulisan yang sederhana, hingga berlanjut ke tulisan yang lebih bermutu. Yakinlah bahwa semua mahasiswa mampu menciptakan sebuah karya tulis.
C.      Cara melestarikan budaya menulis bagi mahasiswa
Mahasiswa merupakan generasi muda yang memiliki peranan penting dalam proses maju dan berkembangnya suatu bangsa. Mahasiswa dituntut untuk memiliki potensi, kecerdasan, semangat yang luar biasa, serta budi pekerti luhur. Memang tidaklah mudah, untuk itu mahasiswa harus benar-benar mengetahui tugasnya sebagai seorang mahasiswa. Budaya menulis merupakan budaya yang bagus dikembangkan dan dilestarikan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ide dan gagasan dalam rangka meningkatkan kualitas bangsa dan negara.
Adapun cara yang dapat diterapkan untuk melestarikan budaya menulis yaitu:
1.    Pembiasaan diri sejak dini
Pendidikan seorang anak dimulai dari keluarga, lingkungan belajar dan lingkungan masyarakat. Artinya seorang anak yang tidak terbiasa menulis sejak kecil merasa sangat sulit untuk menghasilkan sebuah tulisan meskipun telah duduk di bangku kuliah. Oleh karena itu, untuk menciptakan budaya menulis diawali dari pembiasaan sejak dini.
2.    Membiasakan diri untuk membaca
Pada dasarnya, membaca merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan menulis. Dengan membaca kita akan memperoleh banyak pengetahuan  yang nantinya dapat menjadi bekal untuk menulis. Kualitas menulis tidak dapat dipisahkan dari kebiasaan penulis dalam membaca. Semakin banyak membaca semakin banyak pula pengetahuan yang diperoleh sehingga akhirnya akan semakin banyak bahan yang diperoleh untuk menulis.[8]
3.    Memotivasi diri, menghilangkan sifat malas, serta menanamkan sifat percaya diri.
Segala tindakan yang dilakukan oleh manusia berawal dari niat. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang tidak lepas dari niat dan motivasi. Demikian halnya dengan kegiatan menulis. Seorang yang ingin menulis harus meluangkan waktu untuk duduk membaca, menggali informasi untuk menemukan ide. Proses tersebut dijalani karena adanya motivasi. Kurangngnya motivasi dalam diri seorang mahasiswa akan memunculkan perasaan malas yang selanjutanya membangun rasa kurang percaya diri untuk menciptakan sebuah tulisan.
4.    Membuat wadah pelatihan penulisan suatu karya
Hambatan atau kendala lain yang dihadapi mahasiswa dalam menghasilkan tulisan ilmiah adalah terbatasnya wadah bagi mahasiswa untuk berlatih. Hal tersebut terlihat pada kurangnya kegiatan pelatihan, workshop, maupun lomba yang diadakan di lingkungan perguruan tinggi. Oleh karena itu, perguruan tinggi diharapkan membuat tempat pelatihan penulisan karya, sehingga budaya menulis dapat dilestarikan.[9]
Itulah sebagian cara yang dapat diterapkan untuk melestarikan budaya menulis. Maka dari itu mari kita budayakan menulis mulai dari sekarang. Karena ada banyak manfaat yang diperoleh dari menulis dan menulis sangat penting untuk menunjang studi kuliah bagi mahasiswa.


       [1] Mulyadhi Kartanegara, Seni Mengukir Kata: Kiat-Kiat Menulis Efektif Kreatif, (cet. I, Bandung: Mizan Learning Centre, 2005), h. 61
       [2] Syamsul Arifin dan Adi Kusrianto, Sukses Menulis Buku Ajar dan Referensi: Teknik dan Strategi Menjadikan Tulisan Anda Layak Diterbitkan, (Jakarta: Grasindo, 2008), h. 7
       [3]Bagus Rizal, Merendahnya Minat Menulis Mahasiswa, (http://bagusrizal.blogspot.com/2013/04/merendahnya-minat-menulis-mahasiswa.html.) 6 Desember 2014
       [4]Mulyadhi Kartanegara, op. cit., h. 46
       [5]Sabarti Akhadiah, dkk., Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1988), h. 2
       [6]Farida Puji, Panduan Menulis Laporan, (cet. III, Yogyakarta: PT Citra Aji Parama, 2009), h. 3
       [7]Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah, (cet. II, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h. 18
       [8]Farida Puji, op.cit. h. 4
       [9]Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, op. cit. h. 90

BAB III
PENUTUP
A.      Simpulan
1.            Penyebab kurangnya minat menulis bagi mahasiswa karena kurangnya minat baca serta kurangnya penghargaan dari pihak perguruan tinggi maupun pemerintah terhadap sebuah karya anak bangsa.
2.      Menulis sangat penting bagi mahasiswa, karena dalam perkuliahan seorang mahasiswa harus menghadapi pembuatan makalah, artikel, proposal kegiatan, proposal penelitian dan skripsi.
3.      Pembiasaan diri sejak dini, membiasakan diri untuk membaca, memotivasi diri, menghilangkan sifat malas,  menanamkan sifat percaya diri, serta membuat wadah pelatihan penulisan suatu karya merupakan cara yang dapat diterapakn untuk melestarikan budaya menulis bagi mahasiswa.
A.      Saran
Dari kesimpulan di atas maka penulis menyarankan mahasiswa untuk melakukan pembiasaan menulis agar memperoleh banyak wawasan dan pengalaman.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin Syamsul dan Adi Kusrianto. Sukses Menulis Buku Ajar dan Referensi: Teknik dan Strategi Menjadikan Tulisan Anda Layak Diterbitkan. Jakarta: Grasindo, 2008
Akhadiah, Sabarti dkk.. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1988
Djuroto, Totok dan Bambang Supriadi. Menulis Artikel dan Karya Ilmiah. Cet. II; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003
Kartanegara, Mulyadhi. Seni Mengukir Kata: Kiat-Kiat Menulis Efektif Kreatif. Cet. I; Bandung: Mizan Learning Centre, 2005
Puji, Farida. Panduan Menulis Laporan. Cet. III; Yogyakarta: PT Citra Aji Parama, 2009




1 komentar:

  1. Mungkin bisa jadi referensi Buku pertama saya bercerita tentang menjadi Diri Sendiri, untuk menghasilkan karya yang layak Publikasi. Saya berbagi karna saya peduli. Untuk menjadi bagian sejarah, wujud ekspresi diri. Tentang Perjuangan dan Kebenaran.
    https://www.academia.edu/32989357/
    Buku_Paduan_Menulis_Membentuk_J
    ati_Diri_Dan_Keinginan_Menulis .
    Apapun yang kamu rasakan hari ini, tulislah. Memang tulisanmu tidak berguna untuk semua orang namun suatu saat nanti tulisanmu akan berguna untuk seseorang, menghentikan hatinya bersedih lalu mengubah dunia.
    #cerita #jatidiri #publikasi #karya
    #dedikasi #berbagi #sejarah #dunia
    #ekspresi #demokrasi #pahlawan
    #pemimpin #kebenaran #karyaku
    #indonesia #lebihbaik #buku #karyailmiah #publikasi #argumentasi #persuasif
    #catatan #menulis #membaca #menarik
    #inspiratif #tokohdunia #puisi #indonesia
    #savenkri #rowling #soehokgie #chairilanwar #qoute #bijak #motivasi

    BalasHapus